Business Opportunities in Digital Marketing


Pesatnya kemajuan teknologi diberbagai lini kehidupan bisa menjadi salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh generasi milenial khususnya Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) untuk  dapat mengembangkan kemampuannya dalam hal memajukan organisasi. Sebagai kader Pemasyarakatan, para Taruna harus siap dengan berbagai perubahan yang ada. “Taruna Poltekip harus mampu mengikuti perubahan yang ada pada saat ini.” ucap Odi Jarodi selaku Wakil Direktur Poltekip dalam sambutannya pada acara Webinar Business Opportunities in Digital Marketing, Selasa (1/3).
Menurutnya, para Taruna nanti akan terjun langsung kedalam core business pembinaan keterampilan yang dimana memerlukan beberapa strategi untuk memasarkan produk hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sehingga perlu dilaksanakan kegiatan webinar ini untuk nantinya dapat menjadi bekal para Taruna untuk menjawab tantangan yang ada di lapangan terkait dengan pemasaran hasil pembinaan keterampilan WBP.


Webinar yang diikuti oleh seluruh Taruna tersebut menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman dibidangnya. Menariknya lagi, salah satu dari narasumber yang dihadirkan pada webinar kali ini merupakan salah satu lulusan Poltekip Angkatan 52 yang kini tengah melaksanakan tugas di Lapas Terbuka Nusakambangan. Ghaneisya Anggareksi Swandari Ridwan atau kerap kali disapa dengan panggilan ghaneisya merupakan alumni Poltekip yang berhasil merintis bisnis dan bahkan telah mempunyai brand sendiri diusia yang terbilang masih cukup muda. Berbekal moto yang dimilikinya yaitu terus mencoba dan jangan pernah menyerah, ia membagikan banyak pengalamannya dalam menggeluti dunia ­­digital marketing kepada seluruh peserta zoom
Jika kita melihat isu saat ini, tidak sedikit produk hasil karya pembinaan keterampilan WBP yang belom t dipasarkan dengan baik dan belum dikenal oleh masyarakat padahal seperti yang kita tahu, banyak sekali produk WBP yang memiliki kualitas dan keunggulan yang tak kalah menarik dari karya-karya diluaran sana. Inilah yang menjadi pr bagi para kader untuk dapat memanfaatkan digital marketing dalam memajukan pembinaan di Lapas. Ghaneisya berpendapat bahwa jika ingin produk hasil karya WBP dikenal oleh masyarakat, maka harus memiliki kelebihan dan ciri khas. “selain itu kita juga harus percaya bahwa produk tersebut akan diminati oleh masyarakat” imbuhnya.
Zilaksono juga berpikiran serupa dengan ghaneisya. Ia menambahkan bahwa ada banyak berbagai platform yang daapt digunakan untuk memasarkan produk hasil karya WBP seperti shopee, tiktok, Instagram, dan kanal e-commerce lainnya. (aamj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.